![]() |
Foto di atas yaitu Pahlawan Revolusi G30S PKI: Brigjen D.I. Pandjaitan,
Mayjen R. Soeprapto, Letjen Ahmad Yani, Mayjen M.T. Harjono, Mayjen S.
Parman, Brigjen Soetojo, Lettu Pierre Tendean. |
Atribut Negara Kesatuan Republik Indonesia
Atribut adalah tanda kelengkapan yang digunakan sebagai identitas. Atribut negara Indonesia adalah tanda identitas negara Indonesia, seperti bendera, bahasa, lagu kebangsaan, dasar negara, lambang negara, seperti penjelasan di bawah ini:
- Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia
Disebut SANG MERAH PUTIH. Bendera Sang Merah Putih berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3 dari panjang serta bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama. - Bahasa
Yaitu BAHASA INDONESIA dinyatakan sebagai bahasa resmi negara Indonesia dalam pasal 36 UUD 1945. Hal ini sesuai dengan bahasa yang diikrarkan dalam SUMPAH PEMUDA tanggal 28 Oktober 1928. - Lagu Kebangsaan
Yaitu INDONESIA RAYA diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman yang pertama kali dinyanyikan pada Kongres Pemuda II di Jakarta pada tanggal 28 Oktober 1928. - Dasar Negara
Yaitu PANCASILA. Teks Pancasila terdapat di alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945 yaitu:
1.Ketuhanan Yang Maha Esa
2.Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5.Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia - Lambang Negara
Yaitu GARUDA PANCASILA yang kepalanya menoleh lurus ke sebelah kanan, perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas pita yang dicengkeram Garuda. Garuda dengan perisai, memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang mewujudkan lambang tenaga pembangunan.
Garuda memiliki:
1.Sayap yang masing-masing berbulu 17
2.Ekor berbulu 8
3.Pangkal Ekor berbulu 19
4.Leher berbulu 45
Di tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan garis khatulistiwa. Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar Pancasila, yaitu:
1.Ketuhanan Yang Maha Esa yang dilambangkan dengan cahaya di tengah perisai berbentuk bintang bersudut lima
2.Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai
3.Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas perisai
4.Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas perisai
5.Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan padi dan kapas di bagian kanan bawah perisai - Semboyan Negara
Yaitu BHINNEKA TUNGGAL IKA yang artinya berbeda-beda tapi tetap satu. - Jumlah Provinsi
Pada awal Kemerdekaan berjumlah 8 provinsi, yaitu:
Jumlah Provinsi Indonesia pada saat ini adalah 38 Provinsi.
Kerajaan-Kerajaan di Indonesia
Kerajaan adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh raja atau ratu (monarki). Terdapat banyak kerajaan yang ada di Indonesia. Berikut ini adalah kerajaan- kerajaan yang ada di Indonesia:
- Kerajaan Kutai Kartanegara, Abad ke-4, Pendiri: Kudungga, Wilayah: Tepi Sungai Mahakam (Kalimantan Timur), Agama: Hindu
- Kerajaan Tarumanegara, Sekitar Abad ke-4 dan ke-5, Pendiri: Purnawarman, Wilayah: Bogor (Jawa Barat), Agama: Hindu
- Kerajaan Sriwijaya, Abad ke-7, Pendiri: Dapunta Hyang, Wilayah: (Sumatra) termasuk Malaysia, Singapura, Thailand, Agama: Buddha
- Kerajaan Mataram Kuno, Abad ke-8, Pendiri: Sanjaya, Wilayah: Jawa Tengah dan Jawa Timur, Agama: Hindu
- Kerajaan Kediri, Abad ke-12, Pendiri: Samarawijaya, Wilayah: Sungai Brantas (Jawa Timur), Agama: Hindu
- Kerajaan Singasari, 1222-1293, Pendiri: Ken Arok, Wilayah: Jawa Timur, Agama: Hindu
- Kerajaan Majapahit, Abad ke-13, Pendiri: Raden Wijaya, Wilayah: (Jawa Timur), Malaysia, Singapura, Brunei, Thailand, Timor Leste, Filipina, Agama: Hindu-Buddha
- Kerajaan Pajajaran, Abad ke-14, Pendiri: Sri Jayabhupati, Wilayah: Jawa Barat, Agama: Hindu
- Kerajaan Samudera Pasai, 1270, Pendiri: Malikussaleh (Marah Silu), Wilayah: Lhokseumawe (Aceh), Agama: Islam
- Kesultanan Malaka, 1400, Pendiri: Iskandar Syah (Paramesywara), Wilayah: Semenanjung Malaka, Agama: Islam
- Kesultanan Cirebon, 1450, Pendiri: Pangeran Walangsungsang, Wilayah: Jawa Barat, Agama: Islam
- Kesultanan Ternate, 1486, Pendiri: Zainal Abidin, Wilayah: Kepulauan Maluku, Agama: Islam
- Kesultanan Demak, 1500, Pendiri: Raden Fatah, Wilayah: Pantai Utara Jawa, Agama: Islam
- Kesultanan Aceh, 1514, Pendiri: Sultan Ali Mughayat Syah, Wilayah: Aceh, Agama: Islam
- Kesultanan Banten, 1524, Pendiri: Maulana Hasanuddin, Wilayah: Banten, Agama: Islam
- Kesultanan Kutai, 1525, Pendiri: Aji Batara Agung Dewa Sakti, Wilayah: Kalimantan Timur, Agama: Islam
- Kesultanan Buton, 1538, Pendiri: Timbang Timbangan (Halu Oleo), Wilayah: Sulawesi Tenggara, Agama: Islam
- Kesultanan Palembang, 1539, Pendiri: Ki Gendeng Suro, Wilayah: Sumatra Selatan, Agama: Islam
- Kesultanan Pajang, 1546, Pendiri: Joko Tingkir, Wilayah: Jawa Tengah, Agama: Islam
- Kesultanan Mataram Islam, 1582, Pendiri: Panembahan Senopati (Danang Sutawijaya), Wilayah: D.I. Yogyakarta, Agama: Islam
- Kerajaan Goa, 1593, Pendiri: Sultan Alaudin, Wilayah: Sulawesi Selatan, Agama: Islam
- Kesultanan Banjar, 1595, Pendiri: Pangeran Samudera, Wilayah: Banjarmasin, Agama: Islam
- Kerajaan Bima, 1620, Pendiri: La Kai, Wilayah: Pulau Sumbawa, Agama: Islam
- Kesultanan Siak Sri Indrapura, 1723, Pendiri: Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah, Wilayah: Siak Sri Indrapura, Agama: Islam