![]() |
Photo by alexandearx |
Orang tidak akan belajar sejarah kalau tidak ada gunanya. Kenyataan bahwa sejarah terus ditulis orang, disemua peradaban dan sepanjang waktu, sebenarnya cukup menjadi bukti bahwa sejarah itu perlu (Kuntowijoyo 2001).
Menurut I Gde Widja, sejarah bukan sekadar uraian cerita tentang masa lalu semata. Sejarah memiliki kegunaan edukatif, kegunaan inspiratif, dan kegunaan rekreatif.
- Kegunaan Edukatif (memberi pelajaran)
Mempelajari sejarah berarti belajar dari pengalaman yang pernah dilakukan masyarakat, baik pada masa sekarang atau masyarakat sebelumnya. Keberhasilan di masa lampau akan dapat memberi pengalaman pada masa sekarang. Sebaliknya, kesalahan masyarakat di masa lampau akan menjadi pelajaran berharga yang harus diwaspadai di masa kini. Kondisi seperti inilah yang memungkinkan kita untuk membangun kesadaran sejarah.
- Kegunaan Inspiratif
Berbagai peristiwa pada masa lampau akan memberikan inspirasi pada pembentukan moral dan karakter bangsa. Melalui sejarah maka orang zaman kini dapat mencontoh apa prestasi-prestasi yang dapat diraih oleh orang-orang zaman dahulu. Dengan begitu, orang zaman kini dapat terinspirasi sehingga mereka dapat mengembangkannya di masa sekarang dengan mengambil contoh yang positif.
- Kegunaan Rekreatif
Kisah sejarah seringkali menjadi sumber bacaan mengasyikan karena merupakan kisah nyata yang menarik dengan gaya bahasa yang memikat. Karya sejarah yang demikian dapat menghibur karena dapat menumbuhkan suasana hati yang menyenangkan. Selain itu, rasa estetis karena penulisan sejarah mampu menarik pembaca berkreasi tanpa beranjak dari tempat duduknya. Kita dapat menyaksikan peristiwa-peristiwa yang telah lampau dan jauh terjadinya. Kita seolah-olah mengelilingi negeri jauh dan menyaksikan peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
Sumber: Sejarah Peminatan Kelas 11