Safir adalah jenis mineral korundum, yang terbentuk dari aluminium oksida (Al₂O₃) di bawah tekanan tinggi dan suhu ekstrem di dalam kerak bumi.
Safir memiliki kekerasan 9 pada skala Mohs, menjadikannya mineral alami terkeras kedua setelah berlian. Ini membuatnya sangat tahan gores dan cocok untuk penggunaan sehari-hari.
Safir paling dikenal dengan warna biru, tetapi juga hadir dalam berbagai warna seperti merah muda, kuning, hijau, ungu, dan putih. Warna-warna ini disebabkan oleh keberadaan elemen seperti besi, titanium, dan kromium.
Safir merah sebenarnya disebut ruby (masih bagian dari keluarga korundum).
Safir melambangkan kebijaksanaan, ketulusan, dan kesetiaan. Batu ini sering digunakan dalam cincin pertunangan dan mahkota kerajaan.
Safir alami banyak ditemukan di Myanmar, Sri Lanka, Madagaskar, Thailand, dan Australia. Safir Kashmir dikenal sebagai salah satu yang paling berharga.
Safir bintang (star sapphire) adalah varietas langka yang menampilkan pola bintang bersudut enam di permukaannya. Efek ini disebut asterisme.
Safir dapat dibuat di laboratorium melalui proses seperti Verneuil atau Czochralski, menghasilkan batu berkualitas tinggi dengan harga lebih terjangkau.
Selain untuk perhiasan, safir sintetis digunakan dalam teknologi karena daya tahan dan transparansinya. Misalnya: Sebagai kaca untuk jam tangan premium. Dalam industri elektronik dan optik, seperti di laser dan LED.
Seperti berlian, safir juga dinilai berdasarkan:
Cut (Potongan): Memengaruhi kilauan dan kecemerlangannya.
Color (Warna): Biru cerah dan seragam paling dihargai.
Clarity (Kejernihan): Inklusi kecil sering diterima pada safir alami.
Carat Weight (Berat Karat): Safir yang lebih besar dan tanpa cacat sangat langka.Penambangan safir dapat berdampak pada lingkungan, tetapi beberapa sumber mempraktikkan metode penambangan yang ramah lingkungan.
Safir sintetis adalah alternatif yang ramah lingkungan dan etis.
Sapphire Kelemahan Safir:
- Sama seperti diamond, sapphire juga punya kelemahan yang hampir sama. Meskipun keras, safir bisa retak atau pecah jika terkena benturan keras di titik tertentu.
- Suhu ekstrem dapat merusak warna atau kilau safir.
- Safir alami berkualitas tinggi memiliki harga yang sangat tinggi.
- Banyak safir alami memiliki cacat (inklusi) yang memengaruhi keindahan dan kekuatannya.
- Safir alami dan sintetis sulit dibedakan tanpa alat khusus.
- Beberapa safir memiliki distribusi warna yang tidak seragam.
- Zat abrasif keras atau cairan korosif dapat merusak safir.
- Safir tidak memiliki efek "fire" seperti berlian.
- Penambangan safir dapat merusak lingkungan.
- Safir membutuhkan perawatan untuk menjaga kilau dan keindahannya.
from mysterious file 88