Langsung ke konten utama

Kisah Penghuni Gua Tertidur Selama 309 Tahun

Ilustrasi Gua

Kisah Ashabul Kahfi (Para Penghuni Gua) adalah salah satu kisah yang penuh hikmah dan disebutkan dalam Surah Al-Kahfi (18:9-26). Ini adalah cerita tentang sekelompok pemuda yang melarikan diri untuk mempertahankan iman mereka kepada Allah. Allah melindungi mereka dengan membuat mereka tertidur di dalam gua selama ratusan tahun. 


Kisah Ashabul Kahfi dalam Al-Qur'an

1. Pemuda yang Beriman
Ashabul Kahfi adalah sekelompok pemuda yang hidup di tengah masyarakat yang menyembah berhala. Mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Allah dan menolak penyembahan berhala yang dilakukan oleh kaumnya.

Surah Al-Kahfi (18:13):

Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.

Para pemuda ini menyatakan keimanan mereka dan menolak untuk tunduk kepada raja zalim yang memaksakan penyembahan berhala.

 

2. Melarikan Diri ke Gua
Ketika raja mengetahui pembangkangan mereka, ia mengancam akan menghukum mereka. Untuk menyelamatkan iman mereka, para pemuda itu memutuskan untuk melarikan diri ke sebuah gua.

Surah Al-Kahfi (18:16):

Dan ketika kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua. Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu.

Di gua itulah Allah memberikan mereka perlindungan.

 

3. Tidur Selama 309 Tahun
Allah membuat para pemuda itu tertidur di dalam gua selama ratusan tahun untuk melindungi mereka dari ancaman raja. Matahari diposisikan sedemikian rupa sehingga sinarnya tidak langsung mengenai tubuh mereka, dan mereka tetap terjaga dari kerusakan selama tidur yang sangat lama.

Surah Al-Kahfi (18:25):

Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).

 

4. Kebangkitan Setelah Tidur
Setelah ratusan tahun, Allah membangunkan mereka. Mereka merasa hanya tertidur selama sehari atau sebagian dari hari. Mereka mengutus salah satu dari mereka untuk membeli makanan di kota. Namun, ketika pemuda itu tiba di kota, ia menemukan bahwa banyak hal telah berubah. Mata uang yang dibawanya sudah tidak berlaku lagi, dan penduduk kota menjadi bingung.

Surah Al-Kahfi (18:19):

Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka. Salah seorang dari mereka berkata, 'Sudah berapa lama kamu berada (di sini)?' Mereka menjawab, 'Kita berada (di sini) sehari atau setengah hari.'...

Ketika penduduk kota mengetahui kisah mereka, mereka terkejut dan menyadari bahwa ini adalah tanda kekuasaan Allah.

 

5. Akhir dari Kisah Ashabul Kahfi
Setelah identitas mereka terungkap, para pemuda itu kembali ke gua. Allah kemudian memanggil mereka kembali ke sisi-Nya. Penduduk kota akhirnya membangun sebuah tempat ibadah di sekitar gua untuk mengenang keimanan dan keberanian mereka.

 

Pesan dan Hikmah dari Kisah Ashabul Kahfi

  1. Keyakinan pada Allah
    Para pemuda Ashabul Kahfi menunjukkan bahwa mempertahankan iman kepada Allah adalah prioritas utama, meskipun harus menghadapi tantangan besar.

  2. Kekuasaan Allah atas Waktu
    Allah menunjukkan bahwa waktu adalah milik-Nya. Kisah tidur mereka selama 309 tahun menjadi tanda kekuasaan-Nya.

  3. Pentingnya Keteguhan Iman
    Ashabul Kahfi menjadi contoh bagaimana keteguhan iman kepada Allah dapat mengatasi segala tekanan dan ujian.

  4. Pertolongan Allah bagi Hamba yang Bertakwa
    Allah melindungi para pemuda tersebut dengan cara yang luar biasa. Ini mengajarkan bahwa siapa pun yang benar-benar bertakwa, Allah akan memberikan perlindungan.

     

Ashabul Kahfi dalam Sejarah dan Tradisi

Ashabul Kahfi dipercaya terjadi pada zaman penganiayaan kaum beriman oleh penguasa zalim. Dalam tradisi Kristen dan Yahudi, kisah ini serupa dengan cerita tentang The Seven Sleepers of Ephesus, meskipun terdapat perbedaan detail.

 

Lokasi Gua Ashabul Kahfi

Beberapa lokasi diidentifikasi sebagai gua tempat Ashabul Kahfi, antara lain:

  1. Gua di Amman, Yordania
    Banyak yang percaya bahwa gua ini adalah lokasi asli Ashabul Kahfi. Di tempat ini juga ditemukan makam kuno.

  2. Gua di Efesus, Turki
    Beberapa sejarawan mengaitkan gua ini dengan kisah Ashabul Kahfi.

Kisah Ashabul Kahfi adalah pelajaran penting tentang iman, keteguhan, dan kepercayaan kepada Allah di tengah tantangan hidup.

 

Nama raja zalim yang disebutkan dalam kisah Ashabul Kahfi tidak dijelaskan secara eksplisit dalam Al-Qur'an maupun hadis sahih. Namun, dalam beberapa tafsir dan tradisi, raja tersebut sering dikaitkan dengan Decius (atau Daqyanus dalam literatur Arab).

 

Raja Decius (Daqyanus)

  • Latar belakang: Decius adalah seorang kaisar Romawi yang memerintah pada abad ke-3 Masehi (249–251 M).
  • Konteks sejarah: Ia dikenal dalam sejarah sebagai seorang penguasa yang memerintahkan penganiayaan besar-besaran terhadap umat Kristen pada masa itu. Hal ini sejalan dengan tema cerita Ashabul Kahfi tentang penganiayaan terhadap orang-orang beriman yang menolak menyembah berhala.

 

Pendekatan dalam Islam

Meskipun nama Daqyanus sering disebut dalam tradisi Islam dan tafsir, Al-Qur'an sengaja tidak menekankan identitas sang raja. Fokus kisah Ashabul Kahfi adalah pada keteguhan iman para pemuda tersebut, bukan siapa yang menjadi penguasa. Jika Anda ingin mendalami lebih jauh, sebagian besar literatur tentang kisah ini terdapat dalam tafsir Al-Qur'an seperti Tafsir Ibnu Katsir atau Tafsir Al-Qurtubi.